Skip to main content

Sedekah dan Iman Kristen

Amsal 21:21  21 Siapa mengejar kebenaran (tsedaqah, Ibrani)  dan kasih (hesed, Ibrani)  akan memperoleh kehidupan, kebenaran dan kehormatan.
箴 言 21:21 追 求 公 义 仁 慈 的 , 就 寻 得 生 命 , 公 义 , 和 尊 荣 。
Proverbs 21:21  He who follows righteousness and mercy Finds life, righteousness and honor. (NKJV)


Banyak yang merindukan untuk mampu memberikan "kebenaran (tsedaqah = sedekah, kebenaran, keadilan, kebaikan) dan "kasih (hesed = belas kasihan, kemurahan), namun titik tolak dan tujuan kita bisa saja berbeda. Dengan apa kita ber-tsedeqah? Apakah dengan kemampuan sendiri? Apa tujuannya? Apakah supaya kita juga mendapat "tsedaqah" atau hidup yang lebih baik di hidup yang mendatang?

Orang Israel kuno juga sangat menjunjung tinggi 'tsedaqah' ini. Tetapi dalam praktiknya mereka sangat legalistik (kaku) dan sering telah hilang hakikat daripada "tsedaqah" ini. Berbuat tsedaqah, hanya karena mengikuti peraturan yaitu hukum Musa (Taurat) bukan lagi karena Tuhan.

"Amal tsedaqah" ini tampak dalam perlakuan kita kepada orang di sekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Di musim lebaran ini, ketika kita melepas kepergian pembantu / karyawan, ketika kita memberikan dan mempertimbangkan THR (bonus), ukuran apa yang kita pakai? Ketika kita sebenarnya ingin memberikan lebih, katakanlah Rp 1 Juta ... namun setelah kita pikira balik, "Ah.. dia juga tidak bisa dibaikin. Habis lebaran juga tidak mau balik lagi." akhirnya kita memilih untuk mengurangi dari nilai nominal yang kita putuskan di awal. Keputusan kita mungkin adil dan benar dalam kriteria dunia.

Tsedaqah berdasarkan kriteria dunia, atau berdasarkan nilai Kerajaan? Ketika berhadapan dengan orang yang "lebih - lebih pintar, lebih kuat" kita juga lebih berhati-hati. Namun ketika berhadapan dengan orang yang "lebih lemah", di sinilah "tsedaqah dan hesed" kita benar-benar diuji. Tsedaqah ini bukan hanya berdasarkan "pantas dan tidak pantas." Tetapi kemurahan hati (hesed).

Titik tolak tsedeqah bukan lagi karena orang tersebut pantas atau tidak untuk mendapatkan, tetapi ia berawal dari anugerah Tuhan. Ketika kita berjumpa dengan Kristus, kita menerima anugerahnya, Roh Kristus akan senantiasa mendorong kita untuk menjangkau mereka yang membutuhkan sentuhan anugerah Tuhan. Dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri, sebagai orang berdosa yang memerlukan belas kasihan Tuhan, perbuatan yang sebaik apa pun, tidak pernah akan benar-benar murni. Motivasi yang kabur? Tujuan yang tidak jelas. Tsedaqah dan hesed ini bermuara dari Yesus Kristus, dan hanya oleh karena anugerah-Nya lah kita mampu memberkati orang lain. Ber-tsedaqah dan hesed, tanpa hitung-hitungan atau pun mengharapkan imbalan. Tetapi semata-mata ingin berbagi kasih dan kemurahan Allah kepada orang lain. Batu timbangan di sisi perbuatan kita yang lain, adalah "anugerah" dan selalu seimbang di mata Tuhan, karena  kemurahan Allah selalu beserta dengan kita. Segala yang kita miliki juga berasal dari Dia.

Arti kedua, tsedaqah juga mengejar nilai kebenaran dan keadilan. Bukan lagi nilai-nilai kebenaran berdasarkan tradisi dan budaya, tetapi nilai-nilai Kerajaan Surga. Contoh: Dalam tradisi Chinese (dulu) ketika seorang ayah bertikai dengan seseorang. Maka sebagai bentuk darma bakti, anak-anak dan seluruh keluarga juga harus ikut memusuhi orang tersebut. Namun nilai yang diajarkan oleh Yesus adalah "kasihilah musuhmu, dan berdoa lah bagi mereka yang menganiayamu."

Nilai Kerajaan Allah melampaui segala nilai tradisi dan budaya. Sebagai pewaris Kerajaan Allah, ketika kita memutuskan untuk berjalan bersama Kristus, maka kita wajib menyesuaikan segala nilai-nilai kebenaran kita (termasuk budaya, adat, dan tradisi)  kepad a nilai-nilai Kerajaan Allah.

Meskipun bukan "hadiah dan penghargaan" yang kita kejar. Tetapi Allah tidak pernah merugikan mereka yang mengikuti jalanNya. Mereka yang hidup sesuai dengan kebenaran Tuhan.Amsal 21 mengatakan, ketika mereka berjalan menyusuri "tsedaqah (kebenaran) dan hesed (kasih) maka ia akan berakhir dengan mendapatkan "hidup - kebenaran - dan kehormatan" (就 寻 得 生 命公 义 , 和 尊 荣 。)
, mereka akan seperti, Mazmur 1:3  "Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil." 

Mereka yang berjalan menyusuri kebenaran Tuhan akan memiliki hidup yang penuh dengan damai sejahtera, tidak digegroti rasa bersalah. Berjalan dalam kebenaran Tuhan, meskipun kadang liku-liku dunia menghadang, tetapi Tuhan tidak pernah merugikan kita. Tangan Tuhan akan senantiasa menopang, kemurahan Tuhan akan menyertai kita. Tsedaqah ini mungkin bukan datang dari orang kepada siapa kita pernah berbuat baik, tetapi Tuhan akan menggerakkan tangan-tangan orang lain untuk memberkati jalan kita.

Orang yang hidup di atas kebenaran Tuhan akan mengundang kekaguman dan kehormatan, bukan saja dari penghuni sorga, tetapi juga dunia. Meskipun nilai-nilai dunia sering bertentangan dengan nilai-nilai Kerajaan, namun dunia, meskipun tidak mampu hidup sesuai dengan nilai-nilai Kerajaan Allah, mereka merindukan "kebenaran yang sesungguhnya." Mereka kagum dan hormat dengan orang yang melakukan apa yang tidak mereka lakukan - terpancar dari isu-isu di dunia saat ini -- kerinduan untuk mencari karakter yang mulia, yang berbeda dari karakter dan nilai-nilai dunia ini.

Semua kita ber-tsedeqah dan ber-hesed. Namun tsedaqah dan hesed yang sesungguhnya berawal dan berakhir dari anugerah Tuhan.  Tuhan tidak pernah merugikan kita. Ketika kita berjumpa dengan Kristus, anugerahnya memenuhi segenap hati, pemikiran dan kehidupan kita. Roh Kristus sendiri yang akan mendorong dan memampukan kita untuk melihat orang-orang di sekitar kita dengan kasih Tuhan, menggerakkan tangan dan kaki kita untuk ber-tsedeqah dan ber-hesed kepada orang di sekitar kita. Mari jangan jemu menunjukkan 'tsedaqah dan hesed" kita kepada dunia yang sedang menunggu-nunggu kebenaran Kerajan Allah dinyatakan. Tuhan memberkati! (PLT - khotbah di Wesley Methodist Church - 19 Agustus 2012  - aslinya "Harga dan Hadiah Kebenaran" -- 追求公义的价格和奖赏 dalam Bahasa Mandarin)


们遇见耶稣,接受他的恩典,我们就能追求神的公义和仁慈。
不是靠着我们的才干或智慧是神的恩典。

Ketika kita berjumpa dengan Kristus, menerima anugerahnya. Kita akan dimampukan untuk mengejar tsedaqah (kebenaran) dan hesed (kasih) dari Tuhan.  Bukan dengan mengandalkan kekuatan dan hikmat kita sendiri, tetapi semata-mata hanya karena anugerah-Nya.







Comments

Popular posts from this blog

Elok Rupa vs Elok Hati

oleh: Pdt. Dr. The Paw Liang  Seandainya Musa tidak cantik….. Tuhan mendengar seruan dan tangisan bangsa Israel di Mesir. Tuhan berbelas kasihan dan memutuskan untuk menghentikan penderitaan mereka. IA merencanakan dan mempersiapkan rencananya, Musa dipakai untuk melepaskan bangsaNya. Apakah Musa dipilih dari sekian banyak bayi laki-laki yang lahir atau kah memang sudah direncanakan oleh Tuhan sebelum Musa lahir bahwa pemimpin ini akan lahir dari suku Lewi, dari keluarga Amran dan Yokhebed. Ketika Musa lahir, Alkitab mencatat, “Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya. (Kel 2:2). Harun, abang Musa lahir sebelum Firaun mengeluarkan dekrit untuk membunuh bayi-bayi laki-laki Ibrani. Harun tiga tahun lebih tua dari Musa, adakah bayi lain yang lahir di antara mereka berdua? Tidak ada kepastian dalam hal ini. Namun sepertinya ada penekanan, “ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik …” tidak tega orang tuanya membunuhnya, maka disembunyikanlah bayi ini t
DO YOU WANT TO GET WELL? “When Jesus saw him lying there and learned that he had been in this condition for a long time, he asked him, ‘ Do you want to get well?’ Then Jesus said to him, ‘G et up! Pick up your mat and walk. ’” ‭‭John‬ ‭5:6, 8‬ ‭NIV Do you want to get well? Jesus cares! He sees each and everyone of us. He cares to know us. He saw the crippled at the pool of Bethesda! He knew his struggle! And He sees you and me—He sees our struggles! His mercy comes to us even before we come and cry out to Him! He asked, ‘Do you want to get well?’ His grace heals far better than our human cures! Certainly much better than the cure of the pool of Bethesda! Do you want to get well? God wants to, not just cancel our sins! But, in the words of Charles Wesley, He also wants to “break the power of cancelled sin.” What are some power of cancelled sin that still crippling you? Do you want to get well—physically, emotionally, and spiritually? Jesus says, ‘Get up! Pick up your mat and wal
Cuma itu yang bisa saya lakukan, hanya kehadiran saja Saya jadi teringat: Musa meminta kepada Tuhan, " if your presence (kehadiran) does not go with us, do not send us from here " ( jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah menyuruh kami pergi dari tempat ini" (Kel 33:15) Kesibukan hidup menjadikan " kehadiran" menjadi sesuatu yg sulit kita berikan kepada orang lain, keluarga ( suami, istri, anak-anak, cucu2, atau orang tua) dan bahkan kepada Allah. Ironis, sama seperti Musa kita merindukan kehadiran Allah (hadiratNya) - kehadiran Roh Nya. Namun, apakah kita juga hadir di hadapanNya?  Ketika kita beribadah, baik sendiri maupun bersama-sama di gereja, apakah kita hadir di hadiratNya? secara jiwa, raga, hati, dan akal  budi? (Mar 12:30). Di hadapan orang-orang yang kita kasih? Ketika secara fisik kita hadir pun, perlu kita cek apakah Jiwa dan hati kita juga hadir di sana? Fenomena sekarang, ketika fisik sudah