Skip to main content

Posts

ROH KUDUS DENGAN IMAN, PENGHARAPAN, DAN KASIH

Roh Kudus dan Iman John Calvin berkata, “Faith is the principal work of the Holy Spirit.” Iman bukan semata-mata perbuatan kita namun ada elemen di mana kita tidak berdaya, yaitu elemen kehadiran Kristus dan hidup orang yang percaya. Kehadiran Kristus ini adalah karya daripada Roh Kudus. Joh Calvin, “The Holy Spirit is the bond by which Christ effectually unites us to himself.” Baik kehadiran Roh Kudus (Rm 8:9) maupun kehadiran Kristus (Rm 8:10), dengan iman kita menjadi satu dengan Tuhan dan menerima hidup baru. Kehadiran Kristus dalam hidup kita yang dilakukan oleh Roh Kudus menimbulkan paradoks-paradoks: Hidup baru di tengah kematian yang lama. Melalui Roh Kudus kita dibangkitkan dan dikaruniakan hidup baru dalam Kristus namun kita tidak masih terikat kepada hidup lama yang penuh dengan ketidakberdayaan. Dalam hal ini Roh Kudus membantu kita memanjaatkan doa-doa syafaat (Rm 8:26-27). Roh Kudus menghadirkan penderitaan Kristus di atas kayu salib di dalam penderitaan kita. Sehingga Kr...
The Theology of Giving PL THE The practice of unity in the early Church is most evident in the sharing of resources among the believers. The early Church existed to assist unfortunate people. Early believers cared for the poor both inside and outside the church. The Church was known as the organization of alms. Emperor Julian was impressed with the church’s charity work and imitated the Christian community by establishing many hostels in each city to help less fortunate town’s people and strangers. In the late first and early second century, almsgiving was regarded as equal to repentance from sin and considered better than fasting and prayer. In the church the rich and the poor lived together as one body. The rich supplied the poor with material needs, and the poor prayed for the rich. Regarding structure, the early Church was a house church, which implies “the church is the place for life” and is a house for human relationship (Pongudom 126-28). The principle of sharing resources refl...
Demo krasi vs Demo kasih Dr. The Paw Liang Di era 1990an, Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu syarat kelulusan akademis untuk stratum satu. Untuk mengakomodir mahasiswa-mahasiwa yang sudah bekerja, kampus merancang suatu program khusus untuk kami di sebuah desa di Kecamatan Dolok Merangir (sekitar 40 menit dari kota P.Siantar, Sumatera Utara). Setiap sore, selepas kerja kami diwajibkan mengunjungi desa tersebut; melakukan aktivitas di malam hari yang biasa kami habiskan dengan bersosialisasi dengan penduduk setempat. Esok pagi-pagi kami sudah harus kembali ke tempat kerja. Kemudian Jumat malam hingga Senin pagi, kami wajib bertugas sepenuhnya di lapangan. Tugas kami tidak berat. Selama dua bulan, kami membantu merapikan administrasi dan statistik desa dan membantu pengadaan MCK (Mandi, Cuci, dan Kakus). Selain itu hanya bersosialisasi, beramah-tamah dan mengikuti kehidupan di desa. Keterlibatan ini, membuka mata kami dan memberikan pengalaman yang sangat berharg...

Daniel - The Making of A Character

The Making of A Character Daniel 1 : 3 – 21 By ThePaw Liang Coming from a noble family, handsome and no physical defect, showing aptitude for every kind of learning, well-informed, and quick to understand. These are the characteristics that can be found in Daniel’s Curriculum Vitae. But, Daniel did not have much time to enjoy all these privileges. Together with all the young and healthy Jews, he was deported in a foreign land, living as prisoners of war. He was estimated to be at his late teens when he was recruited a candidate to serve the Emperor. He then progressed from a captive became the Second Person in the Babylon Empire and a legend in the Bible. This not happen just because of his noble birth but it took certain process. Here I try to identify some of the elements that determine Daniel’s life. 1. Identity – knowing who you are The Emperor tried his best to alter Daniel’s sense of identity. Together with other young Jews, he was immersed in Ba...

Learn-it-all

The Book of Proverbs was written by King Solomon, one of the wisest men in the Bible. This book was originally written for the young people who were being groomed for positions of leadership. The centralization of the government of Israel twelve tribes under David and Solomon changed permanently the Israelites’ way of life. The whole empire was busy with building projects, international diplomacy and trade, census, all kinds of military and law procedures. Although Proverbs was originally written for the young men in the ancient Israel , its teachings are useful for everyone who is seeking wisdom and has a desire to learn. The word learning in Hebrews is “ lekah .” This word means “the ability to teach with such grace that the hearers love learning and the humility to realize that true education never ends.” In sum, Lekah or learning means “never know-it-all” but “ever learn-it-all.” In terms of learning there are three kinds of people: 1. Ordinary person ~ learn-it-al...

Kasih vs Gosip

Awal Juni ini Ketua Badan Kesehatan Dunia (baca WHO) Keiji Fukuda melaporkan bahwa saat ini Swine Flu (flu babi) sudah menyebar ke 64 negara dan tercatat 18.965 orang yang terinfeksi virus A/H1N1 ini dan 117 meninggal. (The Association Press) Untuk kesekian kalinya, semua negara berjalin tangan untuk menekan penyebaran virus yang mematikan ini. Pemerintah Singapura menyediakan beberapa tempat untuk pemeriksaan suhu badan untuk memastikan seseorang itu belum terinfeksi virus A/H1N1. Bandara Soerkarno-Hatta mewajibkan setiap penumpang dari luar negeri untuk melintasi ‘disinfectant shower’ untuk memastikan bahwa mereka tidak membawa bibit penyakit ini ke negara Indonesia. Flu babi menjadi momok yang menakutkan. Sering kali kita bertanya, “sudah sampai di mana penyebarannya? Belum masuk Indonesia kan?” Flu babi membuat kita menjadi paranoid dan hidup dalam ketakutan. Namun, pernahkah kita menyadari ada lagi sejenis virus yang lebih dahsyat dan mematikan daripada virus flu babi. Virus ini t...

Visi Surga vs Visi Dunia

Enam hari sebelum Paskah, Yesus tiba di Betania dan tinggal di rumah sahabatnya Lazarus. Mujizat Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian telah menarik perhatian khalayak ramai. Di dalam diri Yesus rakyat Israel yang tidak berdaya menghadapi penindasan pemerintah Romawi dan antek-anteknya menemukan secercah harapan. “Maut saja tidak berdaya terhadap Dia. Apa lagi yang mustahil untuk dilakukannya?” Selain rakyat banyak, kaum Zelot yang sedang memperjuangkan kemerdekaan menemukan figur pemimpin yang ideal dalam diri Yesus. Mereka siap menobatkan Yesus sebagai pemimpin revolusi. Namun di sisi lain, para Farisi dan Guru Taurat yang selama ini menjadi antek pemerintah Romawi merasa tersaing. Mereka telah diberikan kepercayaan oleh Pemerintah Romawi untuk urusan tradisi dan religi Yahudi dan memimpin bagaikan raja kecil dengan Taurat Musa di tangan. Melihat pengaruh dan karisma Yesus, kaum Farisi dan Ahli Taurat takut kalau-kalau orang banyak akan menolak kepemimpinan mereka dan akibatn...