Skip to main content

MEMETA JALAN KE DEPAN

Lukas 24:13-35

Pdt. The Paw Liang 

Pandemi, bagaikan tsunami memporak-porandakan semua tatanan kebiasaan hidup kita, yang kita sebut sebagai normal, order (keteraturan). Dalam waktu singkat untuk mengubah pola hidup kita. Ditambah banyak berita yang simpang siur, menambah kebingungan dan mungkin juga ketakutan kita. Kepanikan, kekalutan, dan stress menambah beban menjalani pandemi ini. Di bulan April, kita masih berpikir, semua ini akan berlalu di bulan Juli. Namun kenyataannya, SARS-Cov2, Virus Corona yang menimbulkan Covid-19 ini tidak akan lenyap dari muka bumi. Kita hanya mampu mengalahkannya dengan kekebalan tubuh (imunitas) dan vaksin. Sebelum ada vaksin, kita harus mampu menjaga diri untuk tidak terjangkit virus corona. Kita tidak mungkin selamanya tinggal di rumah, hidup harus terus berlanjut, ada Covid-19 atau pun tidak ada Covid-19. Dari keteraturan (order), menjadi kekacauan (disorder), lalu bagaimana kita menata kembali (reorder) hidup ini sesuai dengan realita pandemi ini?

 

Sama halnya dengan para pengikut Kristus. Tiga tahun pelayanan, kehadiran Yesus sangat menguatkan orang-orang Yahudi. Mereka yang miskin dan tidak berdaya di bawah penjajahan Romawi, menemukan “harapan” di dalam diri Yesus. Mereka memimpikan hidup bebas dan damai di bawah pimpinan Kristus. Tetapi kita tahu: bukannya menjadi Raja, Yesus ditangkap, diadili oleh Pilatus, Herodes, disiksa, disalibkan dan mati di disalibkan. Ketika akhirnya Yesus dikuburkan, “harapan yang sudah mereka bangun dalam diri Yesus” hilang begitu saja. Bagaimana hidup ke depan, tanpa Yesus, tanpa harapan?

Melalui Perjumpaan Kristus dengan kedua murid yang berjalan ke Emaus di Minggu Paskah, dua hal yang dapat kita renungkan:

1. 1. Di tengah kekalutan dan kegalauan pandemi apakah kita merasakan kehadiran Tuhan?

Dari perjalanan ke Emaus ini kita melihat dimana kedua murid ini belum sepenuhnya melepaskan kepergian Yesus. Sambil berjalan mereka bercerita. Bercerita adalah salah satu “cara” untuk mengobati kesedihan dan rasa kehilangan. Mereka belum terbangun dari “shock/kaget” dan tidak mampu melihat Yesus, ketika Yesus hadir di depan mereka (ay. 16). Di tengah kekacauan yang ditimbulkan pandemi, khususnya yang masih harus membantu anak-anak yang belajar dari rumah, kesulitan ekonomi, ditambah lagi protokol kesehatan yang cukup rumit, apakah kita melihat kehadiran Tuhan dalam hidup kita, berjalan bersama kita?

Jika kita perhatikan, Yesus adalah Tuhan kita yang sabar dan mampu berempati. Ia tidak segera “menegur atau memperkenalkan diriNya”. Dengan sabar, Yesus mendampingin kedua murid ini “memproses duka yang melanda mereka” … Yesus memberikan telinga dan hati untuk mendengarkan segala kegalauan mereka – kehilangan, ketakutan, kesedihan, ketidak-menentuan, kebingungan mereka.  Kehilangan, baik orang yang kita kasihi, doggy atau pun barang kesayangan kita, termasuk “kebiasaan hidup” … biasanya kita bisa berkumpul beribadah bersama, sekarang harus masing-masing ikut live streaming di rumah… ini juga kehilangan. Tidak bisa kita ingkari. Tuhan tahu apa yang terjadi dan Ia peduli! Salah satu pelayanan yang dapat kita berikan kepada sesama di masa sulit ini mungkin adalah saling berempati, membuka hati dan telinga mendengarkan pergumulan.


2.  Tuhan menciptakan sesuatu yang baru dari kekacauan.

Kisah Emaus ini terjadi di Minggu Paskah. Iman Kristen tidak berakhir di Salib (kematian), tetapi pada Paskah (Kebangkitan). Yesus hadir mendampingi kedua murid berjalan kembali ke Emaus, Dia juga hadir dan berjalan bersama kita. Menciptakan “sesuatu yang baru”. Pandemi bisa membuat akal kita tumpul dan menjadi pesimis. Tetapi, Tuhan kita tidak pernah kehilangan akal dan nalar. Ia akan menciptakan sesuatu yang baru melalui kekacauan ini, dan Ia ingin kita ikut ambil bagian di dalamNya.

 

Sebelum pandemic, perkembangan teknologi sebenarnya sedang menghantar kita kepada Revolusi Industri 4.0 – dimana segala sesuatu akan dilakukan dengan internet (Internet of Things, IoT). Jika tidak ada pandemi, mungkin sebagian kita masih ragu dan menganggap diri kita sudah terlalu tua untuk belajar pakai internet. Kita bahkan bangga mengaku gaptek. Tetapi dengan adanya korona, tahu-tahu kita sudah bisa ikut webinar, belanja online, ikut ibadah live streaming. Jalan ke depan sudah mulai terbuka! Mari kita juga membuka hati, menyambut masa depan yang sedang menanti kita. Tuhan kita setia dengan janjiNya, Ia Allah Immanuel, akan selalu menyertai—menuntun dan menyertai kita memeta hari depan yang lebih baik. Kita perlu membuka mata dan membuka hati, memperhatikan apa yang sedang Tuhan kerjakan di tengah-tengah kita, dan ikut ambil bagian.

 

Ketika kita merayakan Perjamuan Kudus, kita sesungguhNya mengingat dan merayakan “Kristus yang senantiasa hadir dalam hidup kita.” Di Gereja Methodist, Meja Perjamuan selalu ditaruh di tengah, sehingga begitu kita masuk, selain salib, kita juga melihat Meja Tuhan, Kehadiran Tuhan, dalam gereja, dalam hidup kita—berjalan bersama dengan kita memeta jalan menuju masa depan yang penuh pengharapan, yang tidak kita kethaui, dan mungkin bahkan tidak pernah kita bayangkan.

 “. . .Aku mengabarkan kepadamu hal-hal yang baru dari sejak sekarang, dan hal-hal yang tersimpan yang belum kauketahui. Baru sekarang hal-hal itu diciptakan dan bukan dari sejak dahulu, dan sebelumnya engkau tidak mendengarnya, supaya jangan engkau berkata: Memang aku telah mengetahuinya!” Yesaya 48:6-7 TB


REFLEKSI:

1.  Apakah Anda merasakan kehadiran Kristus di tengah kekacauan pandemi dalam hidupmu? Dalam keluargamu? Jika tidak, hal apa yang merintangi Anda merasakan kehadiran Kristus?

2.  Apa yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup mu / keluargamu melalui pandemi ini? Masa depan apa yang sedang Tuhan sediakan buat Anda? Keluarga Anda? Bahkan gereja kita? Dan apa yang perlu Anda lakukan sebagai respon kepada Tuhan?

 

(PLT010820)

GMI Damai Sejahtera 



Comments

Popular posts from this blog

DO YOU WANT TO GET WELL? “When Jesus saw him lying there and learned that he had been in this condition for a long time, he asked him, ‘ Do you want to get well?’ Then Jesus said to him, ‘G et up! Pick up your mat and walk. ’” ‭‭John‬ ‭5:6, 8‬ ‭NIV Do you want to get well? Jesus cares! He sees each and everyone of us. He cares to know us. He saw the crippled at the pool of Bethesda! He knew his struggle! And He sees you and me—He sees our struggles! His mercy comes to us even before we come and cry out to Him! He asked, ‘Do you want to get well?’ His grace heals far better than our human cures! Certainly much better than the cure of the pool of Bethesda! Do you want to get well? God wants to, not just cancel our sins! But, in the words of Charles Wesley, He also wants to “break the power of cancelled sin.” What are some power of cancelled sin that still crippling you? Do you want to get well—physically, emotionally, and spiritually? Jesus says, ‘Get up! Pick up your mat and wal
Cuma itu yang bisa saya lakukan, hanya kehadiran saja Saya jadi teringat: Musa meminta kepada Tuhan, " if your presence (kehadiran) does not go with us, do not send us from here " ( jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah menyuruh kami pergi dari tempat ini" (Kel 33:15) Kesibukan hidup menjadikan " kehadiran" menjadi sesuatu yg sulit kita berikan kepada orang lain, keluarga ( suami, istri, anak-anak, cucu2, atau orang tua) dan bahkan kepada Allah. Ironis, sama seperti Musa kita merindukan kehadiran Allah (hadiratNya) - kehadiran Roh Nya. Namun, apakah kita juga hadir di hadapanNya?  Ketika kita beribadah, baik sendiri maupun bersama-sama di gereja, apakah kita hadir di hadiratNya? secara jiwa, raga, hati, dan akal  budi? (Mar 12:30). Di hadapan orang-orang yang kita kasih? Ketika secara fisik kita hadir pun, perlu kita cek apakah Jiwa dan hati kita juga hadir di sana? Fenomena sekarang, ketika fisik sudah
  聖靈的果子   和平 以弗所書 2:11-18 黄宝亮牧师   喜樂與平安就像雙胞胎。總是一起到來,有時是三胞胎:愛、喜樂與和平。保羅在他的書信中 21 次提到了 喜樂和 43 次和平。 喜樂與平安並非理所當然從基督教信仰蹦出來。上帝國度的主要標誌喜樂與平安存在於我們生活中的(羅馬書 14:17 “ 因為神的國不在乎吃喝,只在乎公義、和平,並聖靈中的喜樂 ” ) 約翰福音 14:27 “ 我留下平安給你們;我將我的平安賜給你們。我所賜的,不像世人所賜的。你們心裡不要憂愁,也不要膽怯 ” 喜樂與平安是我們事奉上帝和取悅上帝的方式,而不是使用焦慮和憂慮的方式。喜樂與平安是信心盼望的基本要素。 問題:聖靈賜予什麼樣的平安? 耶穌是和平 耶穌幫助我們與神和好( Peace with God ),藉著衪的死,衪使我們與神和好。我們所有的債務、罪孽和過失,都被祂的寶血洗淨。我們開啟與上帝一起生命的新篇章。 耶穌幫助我們與他人和好 (Peace with others) ,藉著衪的死,衪也拆毀了所有的隔離牆 — 對於以弗所的基督徒來說,就是遵守律法的猶太基督徒和被認為是野蠻、無神和疏遠的外邦人(希臘人)之間的文化牆。現在這兩個群體是 “ 一個家庭,一個身體 ” ,基督是元首。 指導方針不再是律法。而是耶穌基督,道成了肉身,住在我們中間。當我們閱讀聖經時,我們正在閱讀的是 “ 耶穌的生活 ” ,這將是我們生活的靈感和目標 — 要成爲像耶穌一樣。 我們越來越感受到地球的受傷、炎熱和兇猛的影響。 災難不斷來襲。我們如何才能與自然和其它創造物和平相處? 當基督使我們與神和好。我們生命始於新的一頁 “ 我們與上帝的生活故事 ” — 我們如何每天以基督的方式,和平的方式與基督一起生活,正如耶利米書 29:11 所寫的,我知道我向你們所懷的意念是賜平安的意念,不是降災禍的意念,要叫你們末後有指望。 耶穌賜給我們神的平安 (Peace of God) 當基督的靈住在我們裡面時,神的平安就住在我們裡面。不是世界所給予的和平。 當貧窮的時候,會擔心吃什麼,孩子的未來會怎樣。世界說,賺錢。當你就發財了,就沒有什麼讓你擔心的。是對的嗎? 已經很富有的人,擔心在哪裡儲藏他們的財富。是否我兒子將來能管理我留下的財