Skip to main content

Hiduplah oleh Roh!




Galatia 5:16-18 hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. 17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging karena keduanya bertentangan sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki. 18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat. 

Galatians 5:16-18 16 So I say, live by the Spirit, and you will not gratify the desires of the sinful nature. 17 For the sinful nature desires what is contrary to the Spirit, and the Spirit what is contrary to the sinful nature. They are in conflict with each other, so that you do not do what you want. 18 But if you are led by the Spirit, you are not under law. 

Kemerdekaan sejati hanya ditemukan ketika hidup kita dipimpin oleh Roh dan 
bebas dari dominasi dunia -- Konsumerisme, adiksi, ritual agama, bahkan keakuan. 

Nafsu memiliki? (Konsumerisme)
Berbelanja meskipun tidak butuh hanya karena ada diskon? Ganti gadget setiap muncul versi baru? (Meskipun hanya dalam bentuk keingingan...? Ketika masih di padang belantara yang gersang tanpa apa-apa, Allah telah melihat godaan di Tanah Kanaan yang subur penuh dengan madu dan susu. Allah mengingatkan bangsa Israel - Perintah ke-10 - Keluaran 20:17) .... "Jangan mengingini.... "covetousness.." 

Hidup dalam Roh. Hidup penuh syukur dengan apa yang dimiliki, bukan apa yang belum dimiliki. 

Adiksi? (Ketergantungan) 
Tidak bisa tidur kalau belum "chatting." Jadwal hidup berantakan karena gaming atau bahkan pornografi? Minum karena gaya hidup? Fotografi, sepakbola, clubbing, dsb melampaui segala prioritas yang lain? Ketika kita tidak berdaya mengatakan "tidak" - besar kemungkinan kita sudah masuk jerat "adiksi" 

Hidup dalam Roh. Bebas dari jerat adiksi, karena Roh Allah akan memampukan kita untuk mengatakan "tidak" kepada segala sesuatu yang akan merugikan fisik, emosi, finansial, relasi, bahkan kerohanian kita.

Ritual agama?
Hidup benar hanya semata-mata perintah agama? Ketika kita terjebak menomorsatukan ritual dan menjadikan diri kita hakim atas orang lain? Hidup dipimpin Roh akan selalu mengarahkan kita kepada Allah sehingga kita tidak melanggar perintah Allah... menciptakan ilah-ilah lain.

Hidup dalam Roh. Melihat prioritas dengan jelas. Sehingga kita akan selalu menomorsatukan Allah dan bukan hal-hal lain.

atau

Dominasi AKU? 
Tidak mampu mengalahkan AKU? Gen Adam sangat kuat, sadar atau tidak sadar, selalu ada desakan untuk memberontak. Ingin menjadi Tuhan, atau bahkan melebihi Tuhan. Roh akan memelihara relasi kita dengan Allah. 

Hidup dalam Roh? Ketika Roh Allah menjadikan tubuh dan jiwa kita sebagai baitNya, "aku" akan mampu menikmati hadirat Allah dan belajar untuk hidup berkenan kepadaNya.

Di atas kayu salib, Kristus telah mematahkan segala kutuk (dominasi) dunia dan membukakan jalan bagi kita, kita hanya perlu membuka hati, menerima Roh Allah, dan hiduplah dalam Roh! (PLT)

Hiduplah oleh Roh! Pegang resolusi yang diberikan Rasul Paulus: "Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku." (Galatia 2:20)

Comments

Popular posts from this blog

Elok Rupa vs Elok Hati

oleh: Pdt. Dr. The Paw Liang  Seandainya Musa tidak cantik….. Tuhan mendengar seruan dan tangisan bangsa Israel di Mesir. Tuhan berbelas kasihan dan memutuskan untuk menghentikan penderitaan mereka. IA merencanakan dan mempersiapkan rencananya, Musa dipakai untuk melepaskan bangsaNya. Apakah Musa dipilih dari sekian banyak bayi laki-laki yang lahir atau kah memang sudah direncanakan oleh Tuhan sebelum Musa lahir bahwa pemimpin ini akan lahir dari suku Lewi, dari keluarga Amran dan Yokhebed. Ketika Musa lahir, Alkitab mencatat, “Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya. (Kel 2:2). Harun, abang Musa lahir sebelum Firaun mengeluarkan dekrit untuk membunuh bayi-bayi laki-laki Ibrani. Harun tiga tahun lebih tua dari Musa, adakah bayi lain yang lahir di antara mereka berdua? Tidak ada kepastian dalam hal ini. Namun sepertinya ada penekanan, “ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik …” tidak tega orang tuanya membunuhnya, maka disembunyikanlah bayi ini t
DO YOU WANT TO GET WELL? “When Jesus saw him lying there and learned that he had been in this condition for a long time, he asked him, ‘ Do you want to get well?’ Then Jesus said to him, ‘G et up! Pick up your mat and walk. ’” ‭‭John‬ ‭5:6, 8‬ ‭NIV Do you want to get well? Jesus cares! He sees each and everyone of us. He cares to know us. He saw the crippled at the pool of Bethesda! He knew his struggle! And He sees you and me—He sees our struggles! His mercy comes to us even before we come and cry out to Him! He asked, ‘Do you want to get well?’ His grace heals far better than our human cures! Certainly much better than the cure of the pool of Bethesda! Do you want to get well? God wants to, not just cancel our sins! But, in the words of Charles Wesley, He also wants to “break the power of cancelled sin.” What are some power of cancelled sin that still crippling you? Do you want to get well—physically, emotionally, and spiritually? Jesus says, ‘Get up! Pick up your mat and wal
Cuma itu yang bisa saya lakukan, hanya kehadiran saja Saya jadi teringat: Musa meminta kepada Tuhan, " if your presence (kehadiran) does not go with us, do not send us from here " ( jika Engkau sendiri tidak membimbing kami, janganlah menyuruh kami pergi dari tempat ini" (Kel 33:15) Kesibukan hidup menjadikan " kehadiran" menjadi sesuatu yg sulit kita berikan kepada orang lain, keluarga ( suami, istri, anak-anak, cucu2, atau orang tua) dan bahkan kepada Allah. Ironis, sama seperti Musa kita merindukan kehadiran Allah (hadiratNya) - kehadiran Roh Nya. Namun, apakah kita juga hadir di hadapanNya?  Ketika kita beribadah, baik sendiri maupun bersama-sama di gereja, apakah kita hadir di hadiratNya? secara jiwa, raga, hati, dan akal  budi? (Mar 12:30). Di hadapan orang-orang yang kita kasih? Ketika secara fisik kita hadir pun, perlu kita cek apakah Jiwa dan hati kita juga hadir di sana? Fenomena sekarang, ketika fisik sudah